MUSLIMUN, itulah namanya. dari sejarah penamaan gedung tersebut adalah dari sumbangan orang-orang yang menyumbangkan sebagian harta denagn ikhlas untuk pembangunan gedung.
Alhamdulilah dari dana yang terkumpul tersebut akhirnya dibangunlah sebuah gedung dengan tiga kamar, kemudian gedung tersebut diberi nama al-Muslimun. Karena dana pembangunan gedung ini berasal dari orang-orang muslim yang ikhlas menyisihkan sebagian hartanya.
Bangunan Muslimun yang tampak dari belakang ini kini hanya menjadi saksi sejarah, seblah ujung sana hamam.kamar mandi. Sering kami gunakan mandi, mencuci, dan berwudhu ketika kami masih menjadi santri.
Di depan gedung ini ada kantor multimedia, yang menurut kami pada waktu itu cukup megah dan paling bagus di antara gedung yang lain. Misalnya, Gedung Marhamah, Kiftir, al-Mugits dan rumah asatidz.
Bahkan di kantor itu juga, salah satu teman yang memiliki sejarah tersendiri, dan itu tidak bisa dilupakan selama hidupnya. Di sana (gedung multimedia) juga pernah menyaksikan hal yang tidak semestinya dilihat, tetapi karena pada waktu itu juga tidak sengaja melihatnya.
Ceritanya, sepulang dari sholat berjamaah Isya, langsung pulang. Karena waktu itu TV menyala, ingin nonton sebentar. Karena gedung mutimedia saat itu dijadikan kantor, melihat TVnya lewat jendela belakang.
Ketika itu ada salah seorang (.....) sedang menonton TV, Tiba-tiba datanglah (.....). dan langsung (....) Karena kesal dengan kejadian tersebut, tanggal dan kejadian itu akhirnya ditulis di dinding kamar.
Jika gedung itu masih berdiri kokoh dan tidak ganti cat tentulah catatan itu masih ada.
Tidak ada komentar: