Bahwa (Allah Yarham) Ust. Ahmad Mugits ini begitu memperhatikan tauhid para santrinya, kejadian ini masih saya ingat ketika beberapa santriwati mempelajari suatu ilmu "hikmat", dan kabar ini sampai kepada beliau, akhirnya beliau mengumpulkan seluruh santri di mushala yang sekarag masih kokoh itu, dalam keadaan gelap beliau memanggil kedepan beberapa satriwati tersebut, karena gelap kita tidak mengenal mereka.
Selanjutnya dengan nada agak marah karena amanah beliau terhadap para santri. Beliau menjelaskan bahwa perbedaan antara sihir dan hikmat itu amatlah tipis, beliau mengkhawatirkan jika santrinya jatuh dan tercebur dalam kemusyrikan,dan beliau kemudian men-tajdid ulang syahadat mereka "Asyhadu alla ilah illallah waasyhadu anna Muhammadan Rasulullah" hari ini setelah sekian lama tidak di pondok lagi makna dari apa yang beliau perbuat baru dipahami, tauhid adalah pokok utama keimanan kita kepada Allah SWT dan kemusyrikan adalah cara syetan untuk menyesatkan manusia dan pelakunya tidak akan diampuni, Allah SWT berfirman:
Selanjutnya dengan nada agak marah karena amanah beliau terhadap para santri. Beliau menjelaskan bahwa perbedaan antara sihir dan hikmat itu amatlah tipis, beliau mengkhawatirkan jika santrinya jatuh dan tercebur dalam kemusyrikan,dan beliau kemudian men-tajdid ulang syahadat mereka "Asyhadu alla ilah illallah waasyhadu anna Muhammadan Rasulullah" hari ini setelah sekian lama tidak di pondok lagi makna dari apa yang beliau perbuat baru dipahami, tauhid adalah pokok utama keimanan kita kepada Allah SWT dan kemusyrikan adalah cara syetan untuk menyesatkan manusia dan pelakunya tidak akan diampuni, Allah SWT berfirman:
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya (An-Nisa: 48).
Semangat beliau untuk memelihara kemurnian tauhid perlu kita teladani.. Mungkin di antara kawan-kawan ada yang ingat, sekalipun demikian tidak ada manusia yang sempurna, Ambillah yng baik dari beliau, di antaranya selain kisah di atas, adalah semangatnya menghidupkan agama melalui pesantren, semangatnya untuk berjuang dan berkorban dan beliau memiliki visi perjuangan...
oleh : Ust. Aan Handiyani
Mahasiswa pasca sarjana study ilmu alquran (IIQ) Jakarta
Tidak ada komentar: