Slider

Kilas Berita

Catatan Kami

REFLEKSI

pojok asatidz

Pojok Santri

pojok alumni

Dokumentasi / Foto - Foto

» » Pesan Berharga Dari Permen

Saya pacu sepeda motor bebek yang saya kendarai secepat mungkin. Bukan tanpa alasan saya memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Kala itu saya mengejar waktu dan berburu tiket kereta api. Saat itu sedang musim liburan, dan pada tanggal itu juga saya harus berangkat ke Jogja. Jika tidak cepat-cepat memesan tiket pasti kehabisan.

Sepeda motor yang saya kendarai tiba-tiba bermasalah. Gas nya sudah tidak berfungsi dan jalannya tersendat-sendat. Ini pasti bensin nya habis, tebak saya dalam hati. Dalam posisi itulah saya berusaha mencari tempat jualan bensin eceran. Tepat di warung penjual bensin eceran itu pula sepeda motor itu terhenti.

Setelah dibuka dan dicek, ternyata betul. Bensin nya kering kerontang. Saya langsung membeli bensin. Kebetulan penjaga warung nya langsung paham. Langsung membawa satu botol bensin yang isinya satu liter, tak lupa di tangan kirinya menggenggam corong yang sudah disambung dengan selang.

Selesai menuangkan bensin, uang pecahan sepuluh ribu saya serahkan kepada ibu penjaga warung. Sebentar ia masuk dan keluar lagi. Di tangan ibu itu ada uang kembalian dan dua buah permen yang didominasi dengan warna merah. Uang itu saya terima dan dimasukan kedalam kantong, saya penasaran dengan dua buah permen tadi.

Begitu saya lihat, ternyata ada tulisan yang membuat saya merasa diingatkan. Ternyata tulisan yang ada di permen itu bisa memberikan dampak yang positif. Tulisan dari dua permen itu "sabar... dan belum terlambat"

Dua permen ini sengaja saya simpan dan akhirnya saya abadikan. Ternyata sesuatu yang bentuknya sekecil ini mampu memberikan dampak yang sangat besar. Kala itu saya sedang terburu-buru dan mengejar tiket kereta supaya tidak kehabisan. Tapi setelah membaca dua tulisan dari permen tersebut, saya pun langsung tersadar.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar: